Kamis, 25 November 2010

Bahasa Indonesia Dengan Berbagai Ragamnya

Penting tidaknya bahasa Indonesia
Sebuah bahasa penting atau tidak penting dapat dilihat dari tiga kriteria yaitu jumlah penutur, luas daerah penyebarannya dan terpakainya bahasa itu dalam sarana iimu susastra dan bahasa.

Dipandang dari Jumlah Penutur
Bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Bahasa Indonesia lahir sebagai bahasa kedua bagi sebagian besar warga bangsa Indonesia. Yang pertama kali muncul atas diri seseorang adalah bahasa daerah atau bahasa ibu.

Dipandang Luas Penyebarannya
Penutur bahasa Indonesia yang berjumlah 210 juta lebih yang tersebar dalam daerah yang luas yaitu Sabang sampai Merauke.

Dipandang dari Dipakainya Sebagai Sarana llmu Budaya dan Sastra
Dengan jumlah penutur dan luas penyebarannya pemakaian suatu bahasa sebagai sarana ilmu, budaya dan sastra dapat dijadikan pula ukuran penting atau tidak bahasa. Mencoba memandang bahasa daerah seperti bahasa Kerinci, kita dapat menelusuri berapa jauh bahasa itu dapat dipakaj sebagai sarana sastra, budaya, dan ilmu.

JENIS RAGAM BAHASA
a. Ragam lisan dan ragam tulis.
b. Ragam baku dan ragam tidak baku.
c. Ragam baku tulis dan ragam baku lisan.
d. Ragam sosial dan ragam fungsional.
e. Ragam Indonesia yang baik dan benar.

Ragam Sosial dan Ragam Fungsional
Ragam Sosial yaitu ragam bahasa yang sebagai norma dan kaidahnya didasarkan atas kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil masyarakatnya.

Ragam Fungsional kadang-kadang disebut ragam profesional adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi lembaga lingkungan kerja atau kegiatan tertentu lainnya.
- Ragam keilmuan/teknologi.
- Ragam kedokteran.
- Ragam keagamaan.

Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Pengertian benar pada suatu kata atau kaiimat adalah pandangan yang diarahkan dari segi kaidah bahasa. Sebuah kaiimat atau sebuah pembentukan kata dianggap benar apabila bentuk itu rnematuhi kaidah yang berlaku.
- Kuda makan rumput (SPOK)
- Rumput makan kuda

Sebuah bentuk kata dikatakan benar kalau memperlihatkan proses pembentukan yang benar menurut kaidah yang berlaku. Kata aktifitas tidak benar penulisannya karena pemunculan kata itu tidak mengikuti kaidah penyerapan. Misalnya: persurat kabaran, pertanggung jawaban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar