Kamis, 25 November 2010

Ragam Lisan Dan Tulis

Ragam bahasa ini pada pokoknya dapat dibagi dalam dua bagian yaitu ragam lisan dan ragam tulis. Ada pendapat yang mengatakan bahwa ragam tulis adalah pengalihan ragam lisan kedalam ragam tulis. Pendapat ini dapat dibenarkan seratus persen sebab tidak semua ragam lisan dapat dituliskan. Kedua ragam itu berbeda,perbedaannya adalah sebagai berikut :

1. Ragam lisan adanya menghendaki adanya orang kedua teman berbicara yang ada di depan pembicara sedangkan ragam tulis tidak mengharuskan adanya teman bicara berada di depan.
2. Di dalam ragam lisan unsur-unsur fungsi gramatikal seperti subyek predikat obyek tidak terlalu dinyatakan. Contoh orang yang berbelanja di pasar.
"Bu, berapa cabenya"? Tiga puluh",
"Bisa kurang?"
"Dua lima saja, Nak."

Ragam Baku dan Tidak Baku
Ragam baku adalah ragam yang dikembangkan dan diakui oleh masyarakat pemakai sebagai bahan resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa dalam penggunaannya. Ragam tidak baku adalah ragam yang tidak diiembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri yang menyimpang dari norma ragam baku.
- Kemantapan dinami.
- Seragam.

Ragam Baku Tulis dan Ragam Baku Lisan
1. Ragam baku tulis adalah ragam yang dipakai dengan resmi dalam buku-buku pelajaran atau buku-buku ilmiah lainnya. Pemerintah sekarang mendahulukan ragam baku tulis secara nasional. Menerbitkan dengan pedoman umum bahasa Indonesia yang telah disempumakan.
2. Pada tahun 1908 pemerintah mendirikan sebuah badan
penerbit buku bacaan yang dinamakan Taman Bacaan Rakyat yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Balai Pustaka menerbitkan buku seperti : Siti Nurbaya dan Salah Asuhan.
3. Pada tahun 1933 secara resmi berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana dkk.
4. Kemudian pada 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan penggunaan Republik (Ejaan Suwandi) sebagai pengganti ejaan Van Qphuijsen yang bertaku sebelumnya.

FUNGSI BAHASA INDONESIA
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
1. Lambang kebanggaan kebangsaan.
2. Lambang indentitas nasional.
3. Alat perhubungan antarwarga, antar daerah, dan antar budaya.
4. Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai-bagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia.

CIRI-CIRl RAGAM ILM1AH
1. Menggunakan kata-kata dan istilah yang nonfiguratif / bermakna ganda konotasi.
2. Menggunakan kalimat efektik / langsung ke pokoknya.
3. Menghindari bentuk personal dengan tujuan menjaga obyektivitas.
4. Mengutamakan kepaduan dan keruntunan isi.

Pengertian Diksi
ialah memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Pilihan salah satu unsur yang terpenting dalam dunia karang mengarang atau dalam dunia tutur setiap hari.

Sampel

Apa yang menonjol antara ragam lisan dan ragam tulis suatu bahasa ?
Bagaimana pendapat anda tentang bahasa baku dan tidak baku ?
Perhatikan kalimat dibawah ini cendekia atau tidak cendekiakah !

a. Sebelum bertindak pemimpin bank yang terkenal mencoba melakukan pendekatan kekeluargaan.
b. Ia menerima uang dari kami sebanyak Rp 25.000,00.

Dalam memilih kata yang setepat-tepatnya dalam menyatakan suatu maksud kita tidak dapat lari dari kamus. Kamus merupakan.
Suatu ketepatan kepada kita tentang pemakaian kata-kata dalam hal ini maka tepatlah yang diperlukan.

Makna Denotatif
Makna dalam alam wajar secara eksplisit. Makna wajar ini adalah makna yang sesual dengan apa adanya. Makna denotatif disebut makna konseptual. Makna denotatif adalah makna yang umum.

Makna Konotatif
Makna konotatif adalah makna asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Makna konotatif adalah makna yang dikaitkan dengan suatu kondisi dan situasi tertentu.

Makna Umum & Khusus
Kata yang acuannya lebih luas disebut kata umum, sedangkan kata yang acuannya lebih khusus disebut kata khusus.

Kata Konkret & Abstrak
Kata yang acuannya semakin mudah dicerap pancaindra disebut kata kdnkret. Jika acuan sebuah kata tidak mudah dicerap pancaindra, kata itu disebut kata abstrak.

Pembentukan Kata
Ada dua cara pembentukan kata, yaitu dari dalam dan dari luar bahasa Indonesia. Dari dalam bahasa Indonesia terbentuk kosakata baru dengan dasar kata yang sudah ada, sedangkan dari luar terbentuk kata baru melalui unsur serapan. Kata-kata pungut yang sudah djsesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia disebut bentuk serapan.

Bahasa Indonesia Dengan Berbagai Ragamnya

Penting tidaknya bahasa Indonesia
Sebuah bahasa penting atau tidak penting dapat dilihat dari tiga kriteria yaitu jumlah penutur, luas daerah penyebarannya dan terpakainya bahasa itu dalam sarana iimu susastra dan bahasa.

Dipandang dari Jumlah Penutur
Bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Bahasa Indonesia lahir sebagai bahasa kedua bagi sebagian besar warga bangsa Indonesia. Yang pertama kali muncul atas diri seseorang adalah bahasa daerah atau bahasa ibu.

Dipandang Luas Penyebarannya
Penutur bahasa Indonesia yang berjumlah 210 juta lebih yang tersebar dalam daerah yang luas yaitu Sabang sampai Merauke.

Dipandang dari Dipakainya Sebagai Sarana llmu Budaya dan Sastra
Dengan jumlah penutur dan luas penyebarannya pemakaian suatu bahasa sebagai sarana ilmu, budaya dan sastra dapat dijadikan pula ukuran penting atau tidak bahasa. Mencoba memandang bahasa daerah seperti bahasa Kerinci, kita dapat menelusuri berapa jauh bahasa itu dapat dipakaj sebagai sarana sastra, budaya, dan ilmu.

JENIS RAGAM BAHASA
a. Ragam lisan dan ragam tulis.
b. Ragam baku dan ragam tidak baku.
c. Ragam baku tulis dan ragam baku lisan.
d. Ragam sosial dan ragam fungsional.
e. Ragam Indonesia yang baik dan benar.

Ragam Sosial dan Ragam Fungsional
Ragam Sosial yaitu ragam bahasa yang sebagai norma dan kaidahnya didasarkan atas kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil masyarakatnya.

Ragam Fungsional kadang-kadang disebut ragam profesional adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi lembaga lingkungan kerja atau kegiatan tertentu lainnya.
- Ragam keilmuan/teknologi.
- Ragam kedokteran.
- Ragam keagamaan.

Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Pengertian benar pada suatu kata atau kaiimat adalah pandangan yang diarahkan dari segi kaidah bahasa. Sebuah kaiimat atau sebuah pembentukan kata dianggap benar apabila bentuk itu rnematuhi kaidah yang berlaku.
- Kuda makan rumput (SPOK)
- Rumput makan kuda

Sebuah bentuk kata dikatakan benar kalau memperlihatkan proses pembentukan yang benar menurut kaidah yang berlaku. Kata aktifitas tidak benar penulisannya karena pemunculan kata itu tidak mengikuti kaidah penyerapan. Misalnya: persurat kabaran, pertanggung jawaban.

Tujuan Kuliah Bahasa Indonesia

Agar mahasiswa, calon sarjana trampil menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar secara lisan, terutama secara tertulis sebagai pengungkapan gagasan ilmiah.

Tujuan Jangka Pendek
a. Agar mahasiswa mampun menyusun sebuah karya ilmiah sederhana dalam bentuk dan isi baik dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
b. Agar mahasiswa dapat melakukan tugas-tugas (karangan ilmiah sederhana) dari dosen-dosen lain dengan menerapkan dasar-dasar yang diperoleh dari kuliah bahasa Indonesia.

Tujuan Jangka Panjang
Agar mahasiswa sanggup menyusun sknpsi sebagai persyaratan mengikuti ujian sarjana setelah lulus mahasiswa trampil menyusun kertas kerja, laporan penelitian dan karya ilmiah lainnya.
Tujuan pokok yang harus dipelajari dalam bahasa Indonesia:

1. Perkembangan bahasa Indonesia.
2. Bahasa Indonesia dengan berbagai ragamnya.
3. Diksi atau pilihan kata.
4. Tata kalimat.
5. Paragraf atau alinea.
6. Penalaran deduktif dan induktif.
7. Tata ejaan.
8. Sembilan teknik penulisan karangan.

MENGAPA BAHASA MELAYU DIANGKAT SEBAGAI BAHASA INDONESIA
1. Bahasa Melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan, bahasa perdagangan.
2. Sistem bahasa Melayu sedarhana, mudah dipelajari karena dalam bahasa ini tidak dikenal tingkatan bahasa seperti dalam bahasa Jawa (ngoko, kromo).
3. Suku Jawa, suku Sunda, dan suku-suku yang lain dengan suka rela menerima bahasa Melayu sebagai bahasa Nasional.
4. Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.

Sejarah perkembangan bahasa Melayu ke bahasa Indonesia dapat dirinci sebagai berikut:
1. Pada tahun 1901 ejaan resmi bahasa Melayu oleh Van Ophuijsen dan dimuat dalam Kitab Logat Melayu.

Diajarkannya Mata Kuliah Bahasa Indonesia Di Berbagai Universitas Dan Perguruan Tinggi Memiliki Tujuan Umum Yang Meliputi :

1. Menumbuhkan kesetiaan terhadap bahasa Indonesia, yang nantinya diharapkan dapat mendorong mahasiswa memelihara bahasa Indonesia.
2. Menumbuhkan kebanggan terhadap bahasa Indonesia, yang nantinya diharapkan mampu mendorong mahasiswa mengutamakan bahasanya dan menggunakannya sebagai lambing identitas bangsa.
3. Menumbuhkan dan memelihara kesadaran akan adanya norma bahasa Indonesia, yang nantinya diharapkan agar mahasiswa terdorong untuk menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah dan aturan yang berlaku.

Latar Belakang Bahasa Indonesia

BAHASA adalah suatu alat komunikasi yang disampaikan seseorang ke orang lain agar bisa mengetahui apa yang menjadi maksud dan tujuannya (arti secara umum ). Ada bahasa menurut ilmuan Dr Kuncara Ningrat, dr Suyono, Zainal Arifin, Arman Tasai, Kurangnya pembahasan bahasa Indonesia, maka timbul sikap positif terhadap bahasa Indonesia yang dapat diwujudkan :
1. Kesetiaan bahasa.
yaitu mendorong mahasiswa memelihara bahasa nasional dan apabila perlu mencegah adanya pengaruh bahasa asing.
2. Kebanggaan bahasa Indonesia.
yang mendorong mahasiswa mengutamakan bahasanya dan menggunakannya sebagai lambang identitas bangsanya.
3. Kesadaran bahasa.
yang mendorong mahasiswanya menggunakan bahasanya sesuai dengan kaidah dan aturan yang beriaku.

Pengertian Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa memiliki berbagai definisi. Definisi bahasa adalah sebagai berikut:
  1. suatu sistem untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan keadaan.
  2. suatu peralatan yang digunakan untuk menyampaikan konsep riil mereka ke dalam pikiran orang lain
  3. suatu kesatuan sistem makna
  4. suatu kode yang yang digunakan oleh pakar linguistik untuk membedakan antara bentuk dan makna.
  5. suatu ucapan yang menepati tata bahasa yang telah ditetapkan (contoh: Perkataan, kalimat, dan lain-lain.)
  6. suatu sistem tuturan yang akan dapat dipahami oleh masyarakat linguistik.
Bahasa erat kaitannya dengan kognisi pada manusia, dinyatakan bahwa bahasa adalah fungsi kognisi tertinggi dan tidak dimiliki oleh hewan[1] Ilmu yang mengkaji bahasa ini disebut sebagai linguistik.

Sebagai bahasa yang berkembang, bahasa Indonesia telah dan akan terus mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan masyarakat pemakaianya. Luasnya wilayah pemakaian bahasa Indonesia dan keanekaragaman penuturnya serta cepatnya perkembangan masyarakat mendorong berkembangnya ragam bahasa Indonesia dewasa ini. Di samping itu, kemajuan teknologi informasi, terutama bidang pertelevisian dan media massa di tanah air, menyebabkan penggunaan bahasa dan penyebaran bahasa asing tidak terelakkan lagi sehingga terjadi percampuradukan dengan bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa yang tertib perlu dijaga meskipun bahasa Indonesia mengalami perkembangan. Sebagai contoh dalam bahasa pergaulan, generasi muda zaman sekarang kerap menggunakan bahasa yang serampangan. Keserampangan bahasa itu tidak lepas dari bercampurnya bahasa asing dengan bahasa Indonesia. Bahkan, tidak sedikit orang yang menggunakan kosakata dari tiga bahasa berbeda dalam perbincangan di forum resmi.

Agar dihargai oleh dunia internasional, bahasa Indonesia harus mampu bersaing dengan bahasa internasional, seperti bahasa Inggris, Cina, dan Jepang.

Berkaitan dengan itu, Pusat Bahasa mulai tahun 2006 telah melakukan Pemilihan Duta Tingkat Nasional. Duta-duta bahasa yang sudah terpilih menjadi mitra kerja Pusat Bahasa dalam memasyarakatkan penggunaan bahasa Indonesia yang tertib.